20
May 2021
Diskusi dan Refleksi dalam Rangka Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2021
Time: 13.00 - 15.30

Tema : GENEKA TUNGGAL IKA: MENJADI SATU INDONESIA

Hari Kebangkitan Nasional adalah sebuah momen untuk mengingatkan bahwa kita berbeda tetapi yang berbeda itu satu adanya. Menerima realitas ini berarti menepis anggapan bahwa yang satu lebih baik atau lebih murni dari yang lain serta berupaya mengelola keragaman yang ada sebagai kekuatan bersama membangun bangsa.

Keragaman adalah realitas bangsa Indonesia. Menurut sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, Indonesia memiliki 1340 suku bangsa. Dengan beragam etnis dan posisi geografis yang berada di persilangan benua-benua, Indonesia atau yang disebut juga Nusantara adalah kawasan dengan keragaman tinggi. Walaupun demikian, Indonesia juga tak lepas dari kecenderungan penguatan identitas yang memunculkan klaim manusia Indonesia asli atau pribumi versus manusia pendatang atau non-pribumi. Pertanyaan tentang siapa manusia Indonesia dan bagaimana pola migrasinya itu mulai terjawab secara ilmiah lewat riset biologi molekuler yang dilakukan oleh Eijkman Institut. Menurut lembaga ini, secara genetika sulit untuk mengklaim mana manusia Indonesia yang paling asli karena Indonesia adalah melting pot atau wadah pembauran beragam genetik yang mengalami empat gelombang migrasi. 

Di Hari Kebangkitan Nasional 2021, Yayasan Cahaya Guru ingin mengajak para guru dan pemerhati pendidikan untuk memahami fakta ini sebagai titik berangkat untuk saling menghormati dan mengelola perbedaan tanpa menganggap yang satu lebih baik atau lebih murni dari yang lain. Pada saat yang sama berupaya untuk melihat persoalan-persoalan penguatan identitas di masyarakat, khususnya di sekolah dan dampaknya pada pengelolaan keragaman. 

Lalu bagaimana memahami tanah air bila tak ada yang bisa mengklaim sebagai yang paling asli Indonesia? Kata Y. B. Mangunwijaya, tanah air ada di sana, di mana ada cinta dan kerendahan hati, di mana tak ada manusia satu menginjak manusia lainnya. Tanah air kita tetap Indonesia dengan segala keragamannya.

Diskusi dan Refleksi dilakukan secara virtual dengan rincian sebagai berikut: 

Waktu : Kamis, 20 Mei 2021 | Pk. 13.00 - 15.30 WIB 

Metode : Ceramah dan Diskusi Virtual

Teman Belajar : - Prof. dr. Herawati Supolo Sudoyo, M.S., Ph.D

- Henny Supolo Sitepu 

Moderator : Sicillia Leiwakabessy

Penutup : Muhammad Mukhlisin

Peserta : Guru dan umum

Back
2023© YAYASAN CAHAYA GURU
DESIGN & DEVELOPMENT BY OTRO DESIGN CO.