MARIA WALANDA MARAMIS: IA YANG MENDIDIK DENGAN CINTA
Ia terlahir dengan nama Maria Josephine Catherine Maramis pada 1 Desember 1872 di Desa Kema, Minahasa Utara. Sejak usia enam tahun, Maria sudah yatim piatu dan diasuh oleh pamannya. Maria ia senang membaca, menulis, dan mempelajari ragam pengetahuan sejak kecil.
Membaca, Menulis, dan Berbagi Buah Pikir
Pada masanya, anak perempuan tak boleh berpendidikan tinggi, Mereka cukup dirumah saja, mengerjakan pekerjaan rumahan, sambil menanti datangnya pinangan untuk menikah. Maria menikah pada usia 18 tahun dan mengikuti suaminya ke Manado. Tak menyerah pada situasi, ia makin rajin membaca dan menulis. Ia mengirimkan tulisan ke berbagai surat kabar setempat. Topik yang kerap ia sampaikan adalah pentingnya pendidikan bagi anak perempuan.
Sekolah untuk Perempuan
Tak hanya menulis, bersama teman-temannya, ia mendirikan PIKAT atau Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya. Sebuah wadah untuk memperjuangkan nasib perempuan. Dari wadah ini, hadirlah sekolah khusus perempuan *Huishoudschool* Pikat, Di sekolah ini, perempuan belajar pengetahuan dan ragam keterampilan hidup. Ia juga mendirikan Sekolah Kejuruan Putri.
Pendidikan dan Kesiapan Mengambil Peran
Kekuatan Maria Walanda Maramis ada pada kemampuannya untuk menangkap pesan dari ragam situasi yang ada di sekitarnya. Dari situ, tergerak oleh cinta pada masa depan generasi Minahasa, khususnya perempuan, mengupayakan solusi.
Maria ingin perempuan memperoleh pendidikan yang baik dan berpartisipasi dalam pembangunan. Ia memperjuangkan hak perempuan untuk memiliki suara dalam pemilihan wakil rakyat. Ia yakin, suara perempuan penting bukan hanya bagi perempuan tapi bagi negerinya.
1 Desember, Hari Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis lahir pada 1 Desember 1872 dan tutup usia pada 22 April 1924. Setiap 1 Desember, masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis untuk mengenang jasa-jasa beliau. Seorang perempuan pendidik dengan visi masa depan. Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1969.

