13
Jun 2020
SGK SERI-6 MEMBUKA RUANG PERJUMPAAN MEWUJUDKAN HARMONI
Post by: Yayasan Cahaya Guru
Share:  
 
SGK SERI-6 MEMBUKA RUANG PERJUMPAAN MEWUJUDKAN HARMONI
 
Jakarta - Sabtu, 13 Juni 2020. Sekolah Guru Kebinekaan pada seri-6 kawan guru SGK diajak untuk menilik kasus-kasus yang dekat dengan kehidupan, contoh kasus disediakan oleh Yayasan Cahaya Guru untuk didiskusikan oleh kawan guru SGK secara berkelompok. “Studi Kasus Meretas Prasangka Merajut Harmoni” merupakan topik pertemuan kali itu, Febionesta (Paralegal YLBHI) menjadi teman belajar para guru, dan pemandu acara dalam kegiatan kali itu adalah Guru Nurlela (Guru SD Negeri 01 Rawajati Pagi, Jakarta Selatan) salah seorang alumni SGK 2017.
 
Kami memberikan tiga contoh kasus dari lingkungan terdekat kawan guru SGK, ada kasus terkait lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan rumah yang berkaitan dengan agama. Satu diantara contoh studi kasus, kami angkat dari film “Atas Nama Percaya” sebuah film yang menggambarkan keragaman agama di Indonesia, namun keragaman tersebut belum dapat terakomodir dengan negara serta masyarakat.
 
Dari setiap contoh kasus, kawan guru SGK diajak untuk melihat dari pelbagai sisi pandang mulai dari tantangan, peluang, sisi pandang masyarakat, pemerintah, hingga dunia pendidikan. Kawan guru SGK mendapatkan pendampingan dalam berjalannya diskusi, untuk menggali lebih dekat apa-apa saja ide dan pengalaman yang dimiliki oleh kawan guru SGK.
 
Febionesta teman belajar dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa, hal penting dirawat ialah, kesadaran tentang bagaimana memperlakukan orang lain, sebagaimana kita ingin diperlakukan. Boleh jadi dengan kesadaran kaidah emas yang universal tersebut, setiap kita menyemai kebaikan sebagai kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain.
 
Selain dari itu, ada dua kata kunci yang disampaikan oleh Febionesta tentang survei singkat yang dilakukan kami kepada kawan guru SGK, terkait peluang atau kekuatan keragaman yang dekat dalam kehidupan sehari-hari. kata kunci tersebut adalah, gotong royong dan silaturahmi. Kedua kata kunci (gotong-royong dan silaturahmi) dapat lebih dioptimalkan dengan didukung oleh, kaidah emas dari pelbagai agama dan kepercayaan.
 
Yayasan Cahaya Guru percaya dalam setiap ruang-ruang perjumpaan, selalu ada ruang untuk meluruhkan prasangka yang ada dalam hati, dan harapan dari luruhnya prasangka tidak lain adalah, terwujudnya harmoni antar sesama. (FI/FA)
 
Salam Keragaman!
Back
2023© YAYASAN CAHAYA GURU
DESIGN & DEVELOPMENT BY OTRO DESIGN CO.