
LANGIT PENDIDIKAN INDONESIA TIDAK SEMENDUNG APA YANG DIDUGA
Indonesia - Senin, 1 Juni 2020 Yayasan Cahaya Guru menyelenggarakan kegiatan diskusi daring memperingati Hari Lahir Pancasila, mengusung tema “Pancasila dalam Laku Pendidikan”, hadir lima teman belajar yang berbagi tentang upaya yang dilakukan dalam dunia pendidikan, yang cerminkan Pancasila dalam dunia pendidikan. Hadir pula Yudi Latif (Pakar Aliansi Kebangsaan) yang menjadi penanggap.
“Langit Indonesia tidak semendung apa yang diduga orang, ada begitu banyak inisiatif, kerja keras, dan kepeloporan yang dilakukan oleh bapak ibu guru di lapangan. Jadi memang dunia ini tidak sepenuhnya murung, karena selalu ada sisi terang yang selalu bisa kita lihat”, begitu kalimat pembuka yang disampaikan oleh Yudi Latif setelah mendengarkan praktik baik dan upaya yang telah dilakukan oleh para guru.
Berbicara tentang Pancasila dalam Laku Pendidikan, Yudi Latif menyampaikan bahwa, mengajarkan pendidikan nilai atau karakter tidak boleh terbatas oleh mata pelajaran tertentu, pendidikan nilai atau karakter harus merembes pada seluruh dimensi kurikulum. Bukan pula monopoli guru pendidikan Pancasila. Kalau hanya guru Pancasila saja yang menanamkan nilai, maka pendidikan nilai dan karakter tidak akan berhasil, karena sejatinya nilai dapat hadir dari semua tempat secara kontekstual.
Contoh nyata yang bisa mendobrak batas mata pelajaran untuk mengajarkan nilai ialah, tiga dari lima guru yang menjadi teman belajar kami saat itu. Adalah Guru Sri Sulistiyani yang mengajarkan muridnya peduli terhadap isu bias gender, kekerasan pada perempuan dan anak dengan metode praktek, cerita, dan integrasi lewat mata pelajaran. Ada juga Guru Siti Ramziah, yang mengajarkan muridnya untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama, dalam kegiatan Math Counseling dan Math Club. Serta Guru Xavier F. Faimau yang harus datang dari pintu ke pintu, untuk menemani murid dan orang tua belajar dari rumah karena keterbatasan fasilitas yang ada di Kab. Timor Tengah Utara.
Henny Supolo Sitepu (Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cahaya Guru) menutup kegiatan ini dengan menyampaikan dua hal penting yang dikutip dari paparan Yudi Latif, “Dari semua pembicaraan ini saya menangkap dua hal yang sangat penting, yang kang Yudi sebutkan: Keterlibatan (Berperan pada anak), kemampuan anak berperan untuk menghubungkan dirinya dengan isu yang ada lingkungannya, yang tercermin dari seluruh cerita teman belajar. Kedua, Fungsi (Dampak), saya menangkapnya sebagai satu dampak yang dilakukan oleh para guru ini bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, ternyata memiliki dampak kepada lingkungan setidak-tidaknya pada nilai pancasila bukan saja pada hal yang diucapkan, tapi juga apa yang dilakukan. Dan semuanya itu memberikan pada kita semua”.
Kawan-kawan guru, cerita dari kelima teman belajar kami tayangkan secara bertahap pada sosial media Yayasan Cahaya Guru, semoga cerita dari teman belajar pada Hari Lahir Pancasila akan memberikan inspirasi bagi kawan-kawan guru. Tentunya kami berharap dapat terus menemukan cerita kawan-kawan guru lainnya, tentang upaya yang dilakukan untuk menerangi dunia pendidikan kita. (FI/FA)
Salam Pancasila!