
Pemahaman tentang keberagaman merupakan hal yang sangat penting ditanamkan bagi masyarakat Indonesia saat ini. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Sehingga setiap orang tentu memiliki budaya serta pemahaman yang berbeda antara satu sama lain. Oleh karena itu Yayasan Cahaya Guru berupaya untuk memberikan pemahaman tentang keberagaman melalui program “Lokakarya Kebinekaan Untuk Masa Depan”. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta. Para peserta untuk kegiatan ini merupakan perwakilan guru dan murid yang berasal dari bebarapa sekolah di Jakarta dan Bekasi.
Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 sampai 15.00, para peserta baik guru dan murid sangat antusias mengikuti acara tersebut. Banyak pendapat-pendapat menarik yang dilontarkan dari para murid terkait keadaan di sekolahnya, begitupun dari para guru tampaknya mereka sangat semangat menyampaikan pendapatnya ketika ditanya tentang isu keberagaman dan tindakan apa yang sudah diimplementasikan di sekolah terkait keberagaman itu sendiri. Kegiatan dipisah menjadi 2 ruang, 1 ruang untuk dikusi peserta murid, dan 1 ruang lagi untuk diskusi peserta guru. Untuk diskusi guru dipimpin oleh Komar sedangkan untuk diskusi murid dipimpin oleh kakak-kakak faslitator sepert Sicil, Golden, Rizal, Lisin.
Kegiatan dimulai dengan menyampaikan apa yang terfikirkan pertama kali begitu mendengar kata sumpah pemuda. Khanza salah satu murid SMAI Al-Izhar Pondok Labu mengatakan “suatu pembelajaran” ketika ditanya tentang kata sumpah pemuda, berbeda dengan Deja murid SMA 70 Jakarta mengatakan “bangkit” ketika ditanya tentang apa yang terlintas mengenai sumpah pemuda. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penulisan pendapat di kertas warna terkait dengan unsur demokratis, non diskriminatif, dan berkeadilan. Selain itu ada permainan cross the line untuk mendapatkan pendapat dari para siswa mengenai kegiatan yang sudah dilakukan di sekolah. Acara ditutup dengan sidang pleno untuk mendengar pendapat siswa dari pertanyaan yang sudah disiapkan oleh panitia melalui projector. Ada satu ide yang sangat menarik dari siswa-siswi SMAI Al-Izhar, mereka mempunyai salah satu kegiatan bernama “plural is me”, dimana kegiatan tersebut sangat identik dengan keberagaman, pada kegiatan itu juga mereka bekerja sama dengan sekolah katolik Kanisius, terakhir mereka mengajak kepada siswa-siswi di Indonesia untuk ikut bisa bergabung dan berpartisipasi di kegiatan mereka.
Salam Keragaman!
(FA)