Jakarta - Rabu (02/07/19) bertempat di Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Yayasan Cahaya Guru berkesempatan berjumpa dengan guru, kepala sekolah, praktisi pendidikan, komunitas budaya, masyarakat pendidikan, serta aktor pemegang kebijakan untuk berdiskusi tentang "Pendidikan Karakter dan Kebinekaan".

Prof. DR. Suprapti Markam sebagai satu diantara pemantik diskusi yang memaparkan materi tentang "Pembinaan Watak dan Kebinekaan". Pendidikan Karakter dahulu lebih dikenal dengan pembinaan watak, Slamet Iman Santoso merupakan satu diantara tokoh psikologi Indonesia yang memopulerkan pembinaan watak.

"Pembinaan watak adalah tugas utama pendidikan," begitu ujar Prof. DR. Suprapti Markam mengutip apa yang disampaikan oleh Slamet Iman Santoso yang tidak lain adalah bapak beliau. Beliau mengajak kami untuk turut larut berkenalan dengan nilai-nilai dan konteks dari konsep pembinaan watak yang diperkenalkan bapaknya.

Pintar, jujur, disiplin, tahu batas kemampuan diri, dan miliki rasa kehormatan diri merupakan inti yang disampaikan oleh Prof. DR. Suprapti Markam. Walau ada kegelisahan dari beliau atas waktu yang terus berjalan, hingga membuat pola pikir setiap generasi berubah, akan tetapi beliau tetap miliki keyakinan bahwa butir pembinaan watak yang disampaikan oleh bapaknya, masih tetap relevan pada masa kini.

Apa yang disampaikan oleh Prof. DR. Suprapti Markam butir-butirnya akan kami bagikan secara berkala, jadi perbaharui selalu informasi dari kami sahabat guru sekalian.