
Jakarta – Sabtu (06/04/2019) Ketua Yayasan Cahaya Guru Henny Supolo Sitepu berkesempatan untuk berbagi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Ngobrolin Indonesia bersama Women's March Jakarta, yang bertajuk “Laki-laki Berkualitas Junjung Equalitas”.
Kegiatan tersebut menjadi ruang jumpa bagi lintas generasi yang pada kesempatan tersebut bertemakesetaraan jender, untuk melihat masalah yang ada di sekitar kita, Henny Supolo menyatakan, “mendengar menjadi penting ketika kita membahas kesetaraan, dengan mendengar kita akan tahu bahwa dunia ini bukan tentang apa yang kita asumsikan, namun ada suara-suara yang penting untuk didengar.”
Pendengar kunci dalam kegiatan ini, ialah Angga D. Martha serta Hannah Al Rashid menyampaikan kemarin, gerakan feminisme bukan bermaksud merendahkan laki-laki. Justru dengan kesetaraan, laki-laki dan perempuan bisa berbagi peran dengan adil di tengah keragaman Indonesia.
Henny Supolo pun turut berbagi tentang tiga pusat pendidikan yang penting, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan. Ketiga alam tersebut sangat mempengaruhi setiap dari kita, lalu apa membuat kita dapat saling mengingatkan, hal tersebut bermuara pada "kemanusiaan".
“Apabila melihat dari sudut pandang kemanusiaan, kita tidak akan merasa lebih dari yang lainnya. Kalau kita mengingat kemanusiaan, maka kita tahu bahwa semua memiliki kekuatan. Kemudian untuk mengetahui bahwa kemanusiaan sudah pada tahap kritis, ukuran sederhana, sejauh mana kita mau mendengar, seberapa jauh kita mengakui kita memiliki masalah, dan dan seberapa ingin kita ikut memperbaikinya,” tutup Henny Supolo. (FI)