
Jakarta- Sabtu, 17 November 2018, bertempat di Pepustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berkumpul para guru dari pelbagai sekolah untuk Ngobrol Pendidikan (Ngopi), dengan tema “Menguatkan Guru Penyemai Toleransi”. Acara ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Insight Investments Management, dan Yayasan Cahaya Guru.
Edisi perdana Ngobrol Pendidikan ini, bertepatan juga dengan momentum hari Toleransi Internasional, oleh karenanya tema yang diangkat berkaitan dengan toleransi pada dunia pendidikan, terkhusus pada guru. Hadir sebagai teman belajar para guru, Yunita Faela Nisa, dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Jakarta, yang memberikan pemaparan tentang hasil penelitian yang baru saja liris beberapa waktu lalu, tentang “Pelita Yang Meredup Potret Keberagaman Guru di Indonesia”.
“Ada kecenderungan para guru menunjukkan intensi akan pentingnya atribut atau simbol agama dengan kecenderungan opini selalu lebih tinggi dibandingkan dengan kecenderungan melakukan aksi”, ungkap Yunita Faela Nisa. Hal tersebut dapat terjadi karena pelbagai faktor, boleh jadi karena pengetahuan, pengalaman, atau lain sebagainya.
Namun yang menarik dalam sesi diskusi yang ada, para guru membagikan juga inisiatif positif yang dilakukan di lembaga pendidikan untuk membangun sikap toleransi pada peserta didik. Hal tersebut disambut positif oleh Yunita Faela Nisa, dan mengatakan bahwa pelbagai pengalaman yang ada pada guru-guru yang hadir, merupakan masukan dan catatan penting yang nantinya akan dihadirkan dalam policy brief.
Acara ngopi berakhir pada sore hari, dan memberikan masukan berupa pentingnya memperbanyak ruang perjumpaan kepada para guru untuk merasakan langsung keberagaman dan kemajemukan Indonesia, serta perlunya meningkatkan kesejahteraan guru dengan membuat standar pembayaran minimal bagi guru. (FI)