
DIAN MISASTRA GURU KEBINEKAAN PENDORONG PENDIDIKAN PEREMPUAN
Gerakan memperjuangkan kebinekaan dapat dilakukan dengan cara diskusi lintas generasi serta lintas sektor. Salah satu gerakan kebinekaan yang diinisiasi oleh anak-anak muda ialah, Ngobrolin Indonesia. Hingga saat ini Ngobrolin Indonesia telah mengadakan diskusi sebanyak tiga kali, pada setiap acara menghadirkan tema paling mutakhir, yang kemudian dikemas dalam sudut pandang masyarakat Indonesia.
Dalam kegiatan Ngobrolin Indonesia Vol.III bertempat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hadir seorang guru kebinekaan yaitu Dian Misastra, yang menjadi salah seorang pembicara bertajuk “Mencari Pemimpin, Mewujudkan Generasi Emas Indonesia”.
Dian Misastra merupakan guru yang peduli terhadap pendidikan bagi perempuan, kepedulian tersebut hadir karena kegelisahan atas praktik pernikahan dini di desa Tegalwaru, Purwakarta.
Dianmenuturkan bahwasebelum menjadi guru, perempuan tidak memiliki pilihanselepas selesai sekolah dasar selain menikah. Praktek tersebut menjadi gelisahan Dian dan para guru lainnya, karena pendidikan adalah modal utama untuk meraih masa depan dan membangun generasi unggul.
Advokasi untuk melawan pernikahan dini bukan hal yang mudah bagi Dian, terlebih kesadaran pentingnya pendidikan di masyarakat kala itu masih minim, mengharuskan Dian datang bertemu orang tua murid dari satu pintu ke pintu lain.
Usaha tersebut berbuah manis, karena akhirnya banyak orang tua yang tergerak untuk memberikan kesempatan kepada anak perempuannya untuk melanjutkan pendidikan dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama.
Bahkan Dian dan jejaring guru sekitar membuat kesepakatan, untuk tidak menghadiri pernikahan murid yang tidak selesai pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama kala itu dan disampaikan kepada seluruh murid.
“Perempuan adalah sumber belajar pertama bagi anak-anak, dan keluarga. Oleh karenanya, perempuan baiknya menjadi sosok yang memiliki pengetahuan yang luas”, ungkap Dian Misastra.
Perempuan yang memiliki pendidikan yang baik, barang tentu menjadi kunci terciptanya generasi emas. Peran perempuan merupakan hal yang penting, untuk menjadikan bangsa ini dapat meraih kemajuan yang pesat, oleh karenanya perempuan harus memiliki pendidikan yang baik.
Hadir sebagai pembicara Diah Suminarsih, Advisor on Gender and Youth in the Office of WHO DG. Biondi Sima, Indonesian Youth Diplomacy & Openstreetmap. Irine Yusiana Roba, Indonesian Representative for the Internasional Parlementarion Union. Tunggal Pawestri, Konsultan Gender Hivos Southeast Asia,dan Fahmi Ramadhan, Co Founder Ngobrolin Indonesia. (IBM)