Ketika politik menguasai ruang publik, maka puisi bisa menjadi angin penyejuk yang menyegarkan. Begitulah kesan saat menyaksikan konser musikal puisi-puisi cinta bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu.

"/>

20
Mar 2019
CINTA TAK PERNAH SEDERHANA
Post by: Yayasan Cahaya Guru
Share:  
 

Ketika politik menguasai ruang publik, maka puisi bisa menjadi angin penyejuk yang menyegarkan. Begitulah kesan saat menyaksikan konser musikal puisi-puisi cinta bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu..

Di tengah memanasnya suhu politik seperti sekarang ini. Pementasan konser musikal ini seperti oase di tengah dahaga. Pementasan berdurasi dua jam ini menghadirkan puisi-puisi karya Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Rendara, Sutardji Calzoum Bachry, Abdul Hadi WM, Sitor Situmorang, sampai para penyair generasi terkini seperti Joko Pinurbo, Aan Mansyur, Acep Zamzam Noor, dll.

Puisi-puisi itu disusun menjadi percakapan atau dialog, nyanyian dan diwujudkan ke dalam tata visual yang indah dan megah, dalam bentuk Teater Musikal. Beberapa pemerannya adalah Reza Rahadian, Chelsea Islan, Marsha Timothy, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rifnu Wikana, Butet Kartaredjasa, Maya Hasan, dll. Selain para aktor itu, pementasan ini merupakan kolaborasi apik sutradara Agus Noor dan Produser Happy Salma.

“Pementasan konser musikal ini seperti menghidupkan kembali bait-bait karya para sastrawan Indonesia. Para pemain pun memerankan penuh penghayatan.” Tegas Muhammad Mukhlisin Manajer Program Yayasan Cahaya Guru. (MM)

Back
2023© YAYASAN CAHAYA GURU
DESIGN & DEVELOPMENT BY OTRO DESIGN CO.