09
Jul 2017
Gennika Tunggal Ika
Post by: Yayasan Cahaya Guru
Share:  
 

#SGK2017 #Pertemuan04
 
Ungkapan tersebut disampailan oleh Prof. Dr. Herawati Supolo Sudoyo ketika menjadi pembicara dalam Sekolah Guru Kebinekaan yang dihelat Yayasan Cahaya Guru di Jakarta.
 
Membawakan tema Asal-usul Manusia Indonesia, alumni Fakultas Kedokteran UI ini memaparkan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika. Hal ini dapat diidentifikasi secara genetik.
 
Sebagaimana ia jelaskan, banyak cara menelusuri asal-usul manusia. Mulai dari kajian antropologis yang diantaranya membandingkan gaya arsitektur rumah, motif tenun, ritual dan lain sebagainya. Kajian linguistik yang mempelajari kesamaan ataupun perbedaan jumlah kata dan bunyi kata, dan lainnya. Kajian-kajian ini sangat membantunya dan tim untuk melakukan kajian genetika.
 
"Angka lima, ada yang menyebut lime, limo dan sebagainya. Sepuluh juga begitu. Ada yang menyebut sapuluh, sampuluh dan sebagainya sesuai bahasa daerah masing", terang penerima Habibie Award tahun 2008 ini.
 
Tentang asal dari Afrika menurut peletak dasar forensik di Indonesia ini, teejadi sejak 200 ribuan tahun yang lalu melalui tiga gelombang utama. Alumni Biokimia Monash University ini juga menyebut bahwa dirinya "tiang Jawi" (orang Jawa) dengan moyang dari garis ibu yg hidup di Afrika sekitar 50 ribu tahun yang lalu.
 
"Hoplotip maternal menggambarkan cerita pengembaraan mereka," terangnya.
 
Dalam SGK pertenuan keempat ini Herawati menyimpulkan bahwa, "Tak ada gen murni. Manusia Indonesia ialah campuran beragam genetika dan semuanya pada dasarnya berasal dari Afrika," pungkasnya. 
 
-----
oleh: Ahmad Nurcholish

Back
2023© YAYASAN CAHAYA GURU
DESIGN & DEVELOPMENT BY OTRO DESIGN CO.